Amnesia: The Dark Descent tahun 2010 mengubah genre horor selamanya sebagai game terobosan yang dibuat dengan gaya petak umpet tertentu. Ini adalah permainan yang mengandalkan kurangnya pertarungan, menempatkan pemain dalam situasi mengerikan yang tidak dapat mereka menangkan, dan menuntut mereka lari dan bersembunyi. Melalui peniru yang tak terhitung jumlahnya dan bahkan beberapa sekuel, Frictional Games telah mengulangi formulanya, tetapi Amnesia: The Bunker bukanlah yang terbaru dalam silsilah tersebut. Cara bermainnya sangat berbeda, meskipun secara vital masih terasa seperti game Amnesia klasik, dan kombinasi lama dan baru inilah yang menjadikannya game paling menakutkan di studio sejak The Dark Descent.
Amnesia: Bunker, dalam beberapa hal, adalah Amnesia yang mungkin sudah Anda ketahui. Anda akan bermain sebagai orang pertama sebagai karakter yang menderita kehilangan ingatan dan harus menyusun sejarah mereka sendiri, serta lokasi mengerikan di mana mereka akan menemukan diri mereka sendiri. Dalam The Bunker, karakter tersebut adalah Henri Clement, seorang tentara Perancis selama Perang Dunia I yang kehilangan kesadaran saat menyelamatkan rekan prajuritnya dari bahaya, kemudian terbangun di bunker tituler yang tampaknya sendirian–meskipun ia akan segera berharap hal itu benar-benar terjadi. .
Keluar dari penggorengan…
Melalui catatan-catatan yang tersebar, kisah bunker labirin akan menjadi fokus. Ini adalah kisah yang menghibur, meskipun ringan, yang tampaknya terkait langsung dengan game lain dengan cara yang mendalam sehingga beberapa pemain akan menghargainya. Tapi memainkannya sama mudahnya dan tidak memiliki konteks cerita sama sekali, atau menganggapnya sebagai cerita horor yang berdiri sendiri tentang seorang pria yang terjebak dalam labirin bersama monster. Ini berfungsi cukup baik dalam setiap kasus, tetapi rasanya narasi yang perlu dibongkar lebih sedikit dibandingkan game-game sebelumnya dalam seri ini.
Amnesia: The Bunker jauh lebih sulit diprediksi dibandingkan game-game sebelumnya dalam seri ini, dan bahkan menyertakan elemen variabel yang berubah sepanjang permainan. Ini memberinya lebih banyak kemampuan untuk diputar ulang dibandingkan game sebelumnya dari Frictional, dan cara ini bekerja dengan sangat baik. Item penting seperti kunci pas untuk membuat pintasan, korek api untuk menyalakan obor, dan tag anjing yang mengungkapkan kode loker dapat ditemukan di tempat berbeda pada setiap permainan baru. Bahkan kode loker berubah di setiap permainan–maaf, penulis panduan–artinya setiap pemain yang memasuki bunker benar-benar sendirian, membuat permainan lebih menantang di zaman di mana jawaban biasanya ditemukan secara online bagi mereka yang tersesat dan ketakutan.